Blogger Jateng

Keistimewaan Nabi Adam dan Nabi Isa: Lahir Tanpa Ayah sebagai Tanda Kebesaran Allah Pencipta

Penciptaan dua nabi besar, Nabi Adam dan Nabi Isa, tanpa ayah merupakan sebuah keistimewaan agung yang hanya dimiliki oleh keduanya. Mereka diciptakan langsung oleh Allah Swt tanpa melalui proses hubungan suami istri, menunjukkan kebesaran dan kuasa Allah yang tak terbatas. Proses penciptaan mereka, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an, adalah bukti bahwa bagi Allah segala sesuatu itu mudah, termasuk menciptakan manusia tanpa ayah.

Allah berfirman dalam Surah Ali Imran, ayat 59:

إِنَّ مَثَلَ عِيسَىٰ عِندَ اللهِ كَمَثَلِ آدَمَ خَلَقَهُ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ قَالَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ
Artinya: “Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa bagi Allah, adalah seperti (penciptaan) Âdam. Allah menciptakan Âdam dari tanah, kemudian Allah memunculkannya dengan mudah dan tanpa lelah.” (QS Ali ‘Imran: 59)

Kisah tentang penciptaan Nabi Adam dan Nabi Isa memberikan banyak pelajaran tentang kekuasaan Allah yang tak terbatas. Allah menciptakan Nabi Adam dari tanah tanpa kedua orang tua, sementara Nabi Isa dilahirkan oleh ibunya, Sayyidah Maryam, tanpa ayah. Proses yang luar biasa ini menunjukkan bahwa segala sesuatu adalah kehendak Allah yang Mahakuasa.

Sayyidah Maryam: Wanita Mulia yang Dipilih Allah

Ibunda Nabi Isa, Sayyidah Maryam, adalah wanita yang sangat mulia, yang dipilih oleh Allah dari seluruh wanita di dunia. Allah berfirman dalam Al-Qur'an:
وَإِذْ قَالَتِ الْمَلَائِكَةُ يَا مَرْيَمُ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَاكِ وَطَهَّرَكِ وَاصْطَفَاكِ عَلَىٰ نِسَاءِ الْعَالَمِينَ
Artinya: “Dan (ingatlah) ketika malaikat (Jibril) berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia.” (QS Ali Imran: 42)

Sayyidah Maryam tumbuh besar dalam kesucian, menjalani hidup dengan penuh takwa kepada Allah dan menjaga kehormatan diri. Dia mendapat kabar gembira dari para malaikat bahwa Allah telah memilihnya untuk menjadi ibu dari Nabi Isa, yang akan menjadi salah satu rasul besar.

Kelahiran Nabi Isa Tanpa Ayah: Keajaiban Allah

Ketika Jibril datang kepada Sayyidah Maryam dalam bentuk seorang pemuda yang tampan, ia mengabarkan bahwa Maryam akan melahirkan seorang anak laki-laki, meskipun dia belum menikah. Sayyidah Maryam yang terkejut bertanya, “Bagaimana mungkin aku memiliki seorang anak padahal aku belum menikah dan aku bukan seorang pelaku zina?”

Jibril menjelaskan bahwa hal ini adalah kehendak Allah, yang akan menjadikan kelahiran ini sebagai bukti kekuasaan-Nya. Allah akan menciptakan Nabi Isa tanpa ayah, dan itu adalah hal yang mudah bagi-Nya. Kemudian, Sayyidah Maryam mengandung Nabi Isa, dan dia mengasingkan diri untuk menghindari cercaan orang.

Keajaiban Kelahiran: Nabi Isa Berbicara sebagai Bayi

Saat kelahiran Nabi Isa tiba, Sayyidah Maryam merasa takut dan cemas. Ia berteduh di bawah pohon kurma dan berharap agar dirinya bisa mati sebelum semua ini terjadi. Namun, Jibril memberinya ketenangan dan menyuruhnya untuk menggoyangkan batang pohon kurma, sehingga buah kurma segar akan jatuh untuk dimakan. Allah juga menjadikan sungai kecil mengalir di bawahnya sebagai sumber air.

Ketika Sayyidah Maryam kembali kepada kaumnya dengan membawa Nabi Isa yang baru lahir, mereka terkejut dan menuduhnya telah melakukan perbuatan yang sangat buruk. Namun, Maryam tetap diam dan menunjuk kepada bayi Isa. Ketika kaumnya mempertanyakan hal tersebut, Nabi Isa yang masih dalam buaian berbicara, mengungkapkan bahwa dirinya adalah hamba Allah, menyatakan dengan jelas tugas kenabiannya.

Isa berkata,
قَالَ إِنِّي عَبْدُ اللهِ
Artinya: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah..." (QS Maryam: 30)

Ini adalah salah satu mukjizat terbesar yang diberikan Allah kepada Nabi Isa. Beliau mampu berbicara dalam buaian sebagai bukti kebesaran Allah dan sebagai tanda bahwa beliau adalah utusan Allah yang diutus untuk membawa wahyu dan petunjuk.

Dakwah Nabi Isa: Mengajak Kaumnya untuk Bertauhid

Nabi Isa tumbuh besar dengan penuh hikmah, menghafal kitab Taurat dan mengamalkan ajarannya. Ia diutus oleh Allah untuk menyampaikan wahyu kepada Bani Israil, mengingatkan mereka untuk menyembah Allah Yang Maha Esa dan mengajak mereka untuk beriman kepada-Nya.

Isa juga menyampaikan kabar gembira tentang kedatangan Nabi Muhammad saw. Beliau mengatakan, "Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab yang ada sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi kabar gembira tentang kedatangan seorang rasul setelahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." (QS as-Saff: 6)

Namun, meskipun Nabi Isa datang membawa kebenaran, kaumnya banyak yang menolaknya dan bahkan berusaha untuk membunuhnya. Akan tetapi, Allah melindungi Nabi Isa dan mengangkatnya ke langit.

Penutup: Kesamaan Agama Para Nabi

Nabi Isa, seperti nabi-nabi lainnya, mengajarkan agama yang satu, yaitu Islam. Allah berfirman dalam hadis riwayat al-Bukhari, bahwa Nabi Muhammad saw adalah yang paling dekat dengan Nabi Isa, karena mereka berdua mengajarkan agama yang sama, meskipun dengan syariat yang berbeda. Nabi Isa berpesan kepada pengikutnya untuk mengikuti dan membela Nabi Muhammad ketika beliau diutus.

Kelahiran Nabi Adam dan Nabi Isa tanpa ayah adalah salah satu bukti kebesaran dan kekuasaan Allah yang Maha Kuasa. Kedua nabi ini membawa misi yang sangat penting bagi umat manusia, yaitu menyampaikan wahyu dari Allah dan menyerukan umat untuk beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa. Perjalanan hidup mereka mengajarkan kita banyak hal tentang ketakwaan, keberanian, dan keyakinan akan kebesaran Allah dalam segala hal.