Gunung Tangkuban Perahu, yang terletak di wilayah Lembang, Jawa Barat, adalah salah satu destinasi wisata paling terkenal di Indonesia. Keindahan alamnya yang menawan dipadukan dengan aroma belerang dan kawah aktif membuat gunung ini menjadi daya tarik utama bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Namun, lebih dari sekadar objek wisata, Tangkuban Perahu juga menyimpan kisah misterius yang hidup dalam budaya dan legenda masyarakat Sunda.
Asal-usul Nama “Tangkuban Perahu”
Nama “Tangkuban Perahu” secara harfiah berarti “perahu yang terbalik.” Legenda rakyat Sunda mengisahkan bahwa gunung ini terbentuk akibat amarah Sangkuriang, seorang pemuda sakti yang tanpa sadar ingin menikahi ibu kandungnya sendiri, Dayang Sumbi.
Ketika Dayang Sumbi menyadari identitas Sangkuriang, ia mencoba menggagalkan niat pernikahan tersebut dengan mengajukan syarat mustahil: membangun perahu dan danau dalam semalam. Sangkuriang nyaris menyelesaikannya dengan bantuan makhluk halus. Namun sebelum fajar, Dayang Sumbi menggagalkan usahanya dengan trik membuat langit terlihat terang. Marah karena gagal, Sangkuriang menendang perahu buatannya hingga terbalik—dan jadilah Gunung Tangkuban Perahu seperti sekarang ini.
Fenomena Alam yang Menakjubkan
Terlepas dari legenda, Tangkuban Perahu adalah gunung api aktif dengan beberapa kawah utama seperti Kawah Ratu, Kawah Domas, dan Kawah Upas. Aktivitas vulkanik ini sering diawasi secara ketat karena potensi letusan.
Bau belerang yang menyengat dan suara desisan dari kawah menambah nuansa mistis bagi pengunjung. Banyak orang percaya bahwa suara-suara aneh di malam hari berasal dari roh-roh penjaga gunung atau makhluk halus yang konon mendiami tempat ini.
Misteri dan Kepercayaan Lokal
Selain kisah Sangkuriang, masyarakat sekitar percaya bahwa Gunung Tangkuban Perahu adalah tempat keramat. Beberapa orang mengatakan pernah melihat penampakan gaib, seperti bayangan wanita berkerudung putih yang dipercaya sebagai jelmaan Dayang Sumbi.
Ada pula larangan-larangan tak tertulis bagi pengunjung, seperti tidak berbicara sembarangan atau sombong saat berada di area kawah. Konon, sikap tidak sopan dapat mengundang hal-hal yang tidak diinginkan.
Antara Mitologi dan Wisata
Kini, Gunung Tangkuban Perahu telah menjadi bagian dari wisata budaya dan edukasi. Legenda Sangkuriang diajarkan sejak kecil, tidak hanya sebagai cerita hiburan, tapi juga untuk memahami kearifan lokal dan sejarah alam. Setiap tahun, kawasan ini ramai dikunjungi, terlebih saat akhir pekan dan musim liburan.
Meski kisahnya terdengar mitos, perpaduan antara keindahan alam dan cerita rakyat menjadikan Tangkuban Perahu sebagai tempat penuh pesona dan misteri.