Blogger Jateng

Legenda Batu Akik Ijo Ohen: Batu Hijau Garut yang Mendunia

Batu Akik Ijo Ohen Asal Garut

Bagi para pecinta batu akik, Jakarta Gemstone Center alias Rawa Bening di Jakarta Timur adalah tempat yang tak asing lagi. Di sana, Anda dapat menemukan berbagai jenis batu mulai dari batu Bacan yang sedang populer hingga batu impor dari luar negeri. Namun, ada satu jenis batu yang jarang atau sulit ditemukan di Rawa Bening, yaitu batu akik Ijo Ohen.

Apa itu batu akik Ijo Ohen? Batu akik ini terkenal sebagai batu hijau Garut kelas super, dinamai demikian karena ditemukan oleh seorang petani bernama Aki Ohen di Bungbulang, Garut.

Asep Kuswara, yang akrab disapa Wa Asep, pemilik Kencana Gemstone di Jl Sudirman, Garut, yang telah berkecimpung dalam dunia batu akik selama puluhan tahun, membagikan kisah batu Ijo Ohen ini. Dia menjelaskan bahwa batu hijau ini ditemukan secara kebetulan oleh Aki Ohen di sawahnya.

"Pada suatu waktu, sekitar tahun 70-an, Ki Ohen sedang bekerja di sawah. Ketika dia sedang mencangkul, dia menemukan batu berwarna hijau yang sangat indah," kata Asep.

Penemuan batu ini menjadi perbincangan di Garut, terutama di kawasan Bungbulang yang saat itu mulai menjadi pusat pencarian batu akik. Bongkahan batu yang cukup besar ini disimpan oleh Ohen di rumahnya. Kemudian, pada salah satu hari di tahun 70-an, seorang kolektor asal Bogor datang ke rumahnya dan membeli batu tersebut dengan harga Rp 1,5 juta.

"Kisah Aki Ohen ini kemudian menjadi sorotan dan semakin banyak orang yang mencari batu akik," tambah Asep.

Ketika mencoba mencari tahu harga pasar batu Ijo Ohen di Rawa Bening, detikcom menemui beberapa toko besar penjual batu akik yang mengaku tidak memiliki stok batu tersebut. Mereka menyatakan bahwa batu ini sudah lama tidak tersedia di pasaran dan hanya dimiliki oleh kolektor. Meskipun ada batu Garut biasa, namun popularitas Batu Garut Ijo Ohen tidak tertandingi.

"Ich jual batu itu dua tahun yang lalu, ukurannya 20x14x6 mm, dan harganya sudah mencapai Rp 15 juta," jelas Ivan, seorang pedagang yang telah berkecimpung di Rawa Bening selama lebih dari 5 tahun.

Menurutnya, kualitas Ijo Ohen yang lebih baik dari Batu Bacan membuatnya menjadi incaran para kolektor. Namun, hanya sedikit yang mengetahui tentang Ijo Ohen ini, kebanyakan yang tahu adalah kolektor lama. Pecinta batu akik yang baru biasanya lebih tertarik dengan Batu Bacan.

"Kualitasnya tidak jauh berbeda dengan Bacan, tetapi memang lebih baik. Yang memiliki batu ini kebanyakan adalah kolektor, dan jarang dijual di pasaran. Ketika ada, harganya bisa mencapai Rp 35 juta untuk ukuran kecil saat ini," tutup Ivan. 

Sumber : detik.com       
p