Depok—Orang-orang di kelurahan Mampang, yang terletak di kecamatan Pancoran Mas, Depok, menganggap hari Kamis sebagai hari keramat. Mereka bahkan mempertimbangkan untuk tidak melakukan acara hanya untuk bersenang-senang.
Orang-orang terkenal di Mampang, Pancoran Mas, dan Depok, Suganda, menyatakan bahwa penduduk asli kelurahan Mampang sejak lama menganggap hari Kamis sebagai hari keramat.
Semua penduduk asli Mampang tahu bahwa hari Kamis tidak cocok untuk acara seperti pernikahan dan perjalanan. Saat ditemui di rumahnya di RT 02/02, kelurahan Mampang, kecamatan Pancoran Mas, Depok, Selasa 17 Maret 2015, dia mengatakan kepada Sindonews bahwa hal itu hanya untuk hiburan.
Suganda mengatakan bahwa penduduk Mampang pada hari Kamis tidak pernah mengadakan acara apa pun. Acara tidak akan berhasil jika tetap nekat. Pada saat upacara bendera di tanggal 17 Agustus, Sudanga kemudian menceritakan pengalaman yang dia alami di kantornya di kelurahan Rangkapan Jaya beberapa tahun yang lalu.
Lurah menyatakan bahwa upacara bendera tetap harus dilakukan karena 17 Agustus jatuh pada hari Kamis, dan lurahnya baru dan kebetulan juga bukan penduduk Depok. Dia menceritakan bahwa semua hari baik-baik saja, kecuali hari Kamis.
Bersabarlah dan berdoa agar semua baik-baik saja. Lurah percaya bahwa leluhur juga tidak akan mengganggu. Namun, saya sendiri menyaksikan bahwa benderanya tidak dapat ditarik. Meskipun demikian, kami semua telah melakukan latihan selama satu jam sebelum acara, dan semuanya berjalan lancar selama latihan.
Meskipun dia percaya pada keyakinan tersebut, Ganda mengatakan bahwa dia berharap masyarakat Depok akan mempertahankan nilai-nilai agama Islam sebagaimana leluhurnya dahulu. Pemuka agama diharapkan selalu mengajarkan kebajikan kepada masyarakat Depok.