Pertanyaan Mas Dicky Chandra yang unik ini memunculkan sejumlah pandangan menarik tentang rumah tusuk sate dan fengshui. Ustadz Andan Nadriasta memberikan penjelasan yang bijaksana tentang hal ini.
Terkait dengan mitos yang beredar tentang rumah tusuk sate membawa sial, Ustadz Andan mengingatkan kita bahwa kepercayaan seperti ini harus dilihat dengan hati-hati. Ia menegaskan bahwa dalam Islam, nasib seseorang sepenuhnya ada di tangan Allah. Meskipun ada kepercayaan seputar nomor rumah atau bentuknya, hal ini sebaiknya tidak mempengaruhi keyakinan kita yang lebih mendasar dalam Islam.
Ustadz Andan juga memberikan saran teknis terkait dengan pengamanan rumah tusuk sate, seperti melindungi rumah dari sorot lampu mobil yang menyilaukan dan lalu lintas yang berbelok. Ini adalah solusi praktis yang dapat membantu menjaga keamanan penghuni rumah tanpa harus memikirkan kepercayaan yang bersifat mitos.
Selanjutnya, Ustadz Andan mengajak kita untuk bersyukur dengan apa yang kita miliki. Ia mengingatkan bahwa banyak orang yang tidak memiliki rumah, jadi kita harus mensyukuri apa pun jenis rumah yang kita punya, bahkan jika itu adalah rumah tusuk sate. Pandangan yang bijaksana ini mengajarkan kita untuk selalu bersyukur atas nikmat-nikmat yang telah diberikan Allah kepada kita.
Dalam penutupnya, Ustadz Andan merujuk pada akhlak Rasulullah yang menginspirasi kita untuk menjadi hamba yang bersyukur. Akhlak yang dianggap mirip dengan ajaran Quran, serta cita-cita Rasulullah untuk menjadi abdan syakuro (hamba yang bersyukur), menjadi pelajaran penting dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Pertanyaan unik dari Mas Dicky Chandra ini menggugah untuk berpikir lebih dalam tentang mitos dan kepercayaan seputar rumah tusuk sate, sambil tetap mempertahankan keyakinan yang lebih mendasar dalam Islam dan bersyukur atas nikmat-nikmat yang telah diberikan Allah kepada kita.