Gunung Kawi, sebuah gunung api yang telah lama tidak aktif, terletak di perbatasan Kabupaten Blitar dan Kabupaten Malang, Jawa Timur. Gunung ini tak hanya dikenal karena keindahan alamnya, tetapi juga karena aura misterius yang menyelimuti tempat ini, serta mitos-mitos yang mengelilinginya.
Gunung Kawi telah lama dihubungkan dengan praktik pesugihan, sebuah upaya mencari kekayaan dengan jalan pintas, serta berbagai ritual mistis lainnya. Salah satu tempat yang paling banyak dikunjungi oleh peziarah adalah Pasarean atau pemakaman yang dianggap keramat.
Pendopo Gunung Kawi memiliki kisah menarik dalam sejarahnya. Pangeran Diponegoro, tokoh perjuangan melawan penjajah Belanda, dulu dibantu oleh Kiai Zakaria II alias Eyang Jugo. Eyang Jugo, yang keturunan Tionghoa dan kerabat Keraton Kartosuro, ikut membantu perjuangan Pangeran Diponegoro.
Setelah tertangkapnya Pangeran Diponegoro, Eyang Jugo berkelana hingga tiba di Kesamben, Blitar. Saat itu, desa tersebut sedang dilanda wabah penyakit. Berkat kemampuannya menyembuhkan penyakit, Eyang Jugo diizinkan tinggal di sana dan diberikan lahan sawah yang digunakan untuk mendirikan padepokan sebagai tempat dakwah.
Saat Eyang Jugo tinggal di Kesamben, seorang temannya, bernama Iman Soedjono, yang sebelumnya merupakan putra Kanjeng Sinuhun Hamengku Buwono I dan lengser keprabon akibat perjuangannya melawan penjajah Belanda, ikut bergabung dan tinggal di padepokan tersebut.
Ketika Eyang Jugo meninggal, ia meminta untuk dimakamkan di Wonosari, Kabupaten Malang, tempat yang sekarang dikenal sebagai Pesarean Gunung Kawi karena berada di lereng Gunung Kawi. Tak lama setelah kematian Eyang Jugo, Iman Soedjono juga meninggal dan dimakamkan di kompleks yang sama.
Pesarean ini menjadi tempat ziarah yang terkenal dan dikeramatkan karena kisah-kisah spiritual yang melingkupinya.
Namun, terlepas dari kekayaan legenda ini, banyak orang datang ke Gunung Kawi untuk mencari kekayaan dengan cara-cara mistis. Beberapa tempat di sana bahkan dipercayai memiliki kekuatan untuk menghasilkan uang dengan cepat. Di antaranya adalah:
- Petilasan Prabu Sri Kameswara: Dekat dengan makam Eyang Jugo, ada sebuah keraton yang diyakini dapat membantu seseorang menyelesaikan masalah politik dalam kehidupannya.
- Pohon Dawandaru: Pohon ini, yang tumbuh di area makam, diyakini ditanam oleh Eyang Jugo. Beberapa orang meyakini bahwa jika mereka menyimpan dahan, buah, atau batang dari pohon ini yang jatuh, maka kekayaan mereka akan bertambah.
- Air Bertuah: Ada juga air yang sering disebut sebagai tetesan air zam-zam. Di kawasan ini, terdapat kendi berisi air bertuah yang diyakini memiliki kemampuan untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Terlepas dari kebenaran atau kepercayaan masyarakat terhadap hal ini, penting untuk diingat bahwa usaha keras dan kerja keras adalah kunci sejati untuk meraih kesuksesan dalam hidup. Meskipun Gunung Kawi memiliki cerita-cerita misterius yang menggoda, penting untuk tidak terjebak dalam praktik-praktik yang tidak jelas keabsahannya.